Aku Sebuah Nampan Kayu, Entah sudah berapa kali aku tersanding sebagai alas makan beliau. Kali ini ada sepiring nasi merah, semangkuk sop iga beserta pelengkapnya dan sebuah kerupuk. Ini sudah lewat maghrib, beliau sudah dipastikan salat dan kini waktunya beliau menyantap hidangan buka puasa yang tersaji di atasku.
Lirih kudengar doa, lantas mulai mencicip. Begitu khidmat, begitu penuh rasa syukur. Aku merasa beruntung bisa selalu mendampingi di setiap sesi makan beliau. Tidak pernah sekalipun beliau mengumpat tentang makanan yang tersaji, apalagi menyisakannya. Masyaallah.
Sop iga adalah salah satu makanan favorit beliau. Lahap menyesap iga yang tersanding. Semenit dua menit, kemudian menyender di kursinya. Entah apa yang terjadi, tubuhnya melemas, matanya memejam. Aku tak tahu pasti, lantas puterinya menghampiri, memastikan kondisinya, selanjutnya aku semakin takut akan hal buruk terjadi, putra putrinya berdatangan semakin membuat suasana tegang.
0 Comments